Menurut anggota Tentara Pelajar Solo Soehendro (89), pejuang-pejuang
Indonesia banyak yang membekali diri dengan sejumlah ilmu kebatinan. Di
antaranya kebal peluru.
Dikisahkan Soehendro, tak semua anggota Tentara Pelajar mengandalkan
senjata. "Kalau mengandalkan senjata jelas kalah, karena pejuang kita
tidak punya apa-apa. Namun pejuang dulu memiliki ilmu kesabaran dan kuat
tirakat. Orang jaman dulu itu tirakatnya kuat. Pejuang-pejuang kita
dulu seperti itu. Boleh percaya boleh tidak," ungkapnya kepada Okezone,
di Solo, beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, ada sejumlah pejuang yang tergabung dalam "Laskar Kere".
Meski namanya laskar kere namun jangan ditanya keberaniannya. Kalau mau
masuk dalam grup Laskar Kere harus diuji dulu kemampuannya. "Kalau
lihat musuh takut, orang itu tidak bisa masuk Laskar Kere, harus kuat,"
kata dia.
Soehendro menambahkan, setiap ada pertempuran Laskar Kere selalu di
taruh di bagian depan. "Demikian juga ketika harus menjadi mata-mata
selalu berhasil," katanya.
Dikatakan Soehendro, pernah seorang anggota Laskar Kere tertembak
peluru. Peluru itu menyentuh kulit dan berubah menjadi air. "Itu
kekuatan kebatinan, generasi penerus sekarang itu tidak punya dasar
kebatinan," keluhnya.
Namun, kata Soehendro, untuk mendapatkan ilmu itu tidak semudah yang
dibayangkan. "Harus melalui tirakat, juga memiliki hati yang bersih,
kebaikan hati juga ketulusan. Dan yang terpenting tidak boleh sombong,"
tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar