Menatap lirih bulir-bulir air hujan
Membias di buram kaca jendela
Berharap terlukis selintas pelangi
Awan hitam seperti enggan beranjak
Tersangkut pada ranting dahan kering
Ciptakan siluet di helai daun-daun
Jatuh di kaki langit berdarah
Ingin kumaki detak waktu lamban
Menyandera hati di kubangan tanya
Terperangkap di cawan rindu dendam
Yang terpatri di gagang belati
Raba dan rasakan sebentar sayang
Guratan-guratan luka di dinding hati ini
Merangkai jejak takdirku dan takdirmu
Di ujung jemari Tuhan Yang Maha.
0 komentar:
Posting Komentar