Masyarakat Indonesia masih belum aware tentang manfaat cuci tangan pakai
sabun di waktu-waktu tertentu, misalnya sebelum makan dan beraktivitas.
Pasalnya baru 47 persen masyarakat yang membiasakan cuci tangan pakai
sabun ini.
Wakil
Menteri Kesehartan RI Ali Ghufron menyatakan, meski kondisinya lebih
baik dibandingkan tahun 2007 yang baru mencapai 23, 7 persen untuk orang
di atas 10 tahun, kampanye ini CTPS harus terus digalakkan.
"CTPS
cara ederhana, mudah dan murah dan bermanfaat cegah penyakit penyebab
kematian, seperti. Diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang
sering menjadi penyebab kematian anak-anak, juga penyakit Hepatitis,
Typhus, dan Flu Burung” ujar Ghufron saat puncak hari Cuci Tangan Pakai
Sabun di Senayan Jakarta, Sabtu (18/10/2014). Tema hari CTPS tahun ini
Tangan Bersih Generasi Sehat.
Ghuforn
menjelaskan, perilaku mencuci tangan yang benar adalah bila kita
mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, ketika tangan
kotor setelah memegang uang, binatang, berkebun.
Juga
setelah buang air besar, setelah menceboki bayi atau anak,setelah
menggunakan pestisida atau insektisida, dan sebelum menyusui bayi.
Ali
Ghufron menobatkan Duta Lingkungan Sehat (LS) yang merupakan siswa
kelas 4 – 5 Sekolah Dasar dan Natural Leader yaitu masyarakat yang
peduli dengan Sanitasi Berbasis Masyarakat.
Nama
para Duta LS ialah Dhea Apriliani (Kepri), Linggar Aulya Pasha
(Jateng), Ni Made Tresya Putri A (Bali), Noor Hidayain R (Sultra) dan
Marco Antonio P (Papua Barat).
Untuk
Sementara untuk Natural Leader Jufri Rudianto (Sumsel), Rifka
Mu’minatin (Jabar), Mulyono (Kepri), Lusia Nona (NTT), Rika Rumadas
(Papua Barat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar