Netizen Peringati Peristiwa G30S-PKI
Netizen Peringati Peristiwa G30S-PKI

TEMPO.CO, Jakarta
- Pengguna media sosial Twitter tak lupa dengan peristiwa dibantainya
tujuh perwira tinggi militer Indonesia yang disebut dengan Gerakan 30
September Partai Komunis Indonesia (G30S-PKI). Peristiwa yang terjadi 49
tahun lalu itu masih diperingati oleh ratusan netizen melalui komentar-komentar mereka menggunakan tanda pagar #G30SPKI dan #MenolakLupa.
"Kata
Bung Karno: jangan pernah melupakan sejarah bangsa. G30SPKI kelam dan
mencekam," cuit pemilik akun @IkrarNH, Selasa, 30 September 2014.
Peristiwa tersebut dinilai mengerikan. Pada 1 Oktober 1965 dinihari,
enam jenderal senior dibunuh karena diduga hendak melakukan kudeta.
Sejumlah akun pun mengomentari pemerintah yang tak menjelaskan sejarah
lengkap mengenai peristiwa ini. Pada era presiden Soeharto, peristiwa
tersebut pernah dirangkum dalam sebuah film berjudul Pengkhianatan G30S-PKI.
Namun,
dari sejumlah informasi yang dihimpun, munculnya film tersebut justru
menimbulkan perseteruan pada berbagai kalangan karena dianggap tak
lengkap. "Sejarah perlu dipahami secara utuh dan berkesinambungan. Tidak
sepotong-sepotong," cuit pemilik akun @bambangts.
Dalam satu menit, terdapat sekitar 80 netizen
yang mengomentari peristiwa ini. Namun hingga saat ini ratusan cuit
yang menggunakan tagar #G30SPKI itu belum menembus peringkat trending topic di Twitter.
Beberapa bulan setelah September 1965, semua anggota dan pendukung PKI,
atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI,
dimasukkan ke tenda-tenda tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Hingga
saat ini, jumlah orang yang dibantai tidak diketahui dengan jelas.
Sejumlah
perkiraan menyebutkan peristiwa ini memakan korban sekitar 500 ribu
orang. Ada pula perkiraan lain yang menyebutkan korbannya sampai 2-3
juta orang. "Tak semua sejarah berakhir indah. Ada yang sumringah, ada
yang berdarah. Mari rapatkan barisan, kita bunuh penjajah,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar